BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 10 September 2009

Puisi 25 : Kisah si Tangan Tembem..

lalallalallallalla pooo...
senangnya hari hari si tangan tembem..
menari dia di atas laptop kesayangannya..
membuat puisi..
menghibur hati..
menyanyi dia mengikuti alunan dari pianonya.
berdendang lirih..
bertemankan melodi..
melukis dia di atas kertas gambarnya..
membuat komik ala kadarnya..
membuat hidupnya semakin berwarna,,

lalallallalla lla pooo...
tet tet
hahaha...
senangnya si tangan tembem..
hidupnya bahagia..
sebahagia kisah cintanya..

di usia kecil belia
sudah bisa bekerja dengan
tangan tembem aset fisiknya...

:)

tragis sungguh ..
bila kini tak lagi ada..
si tangan tembem..
aset pribadinya..

imut lucunya mungkin kini tak lagi ada..
fungsinyapun sudah tiada..
hanya karena suatu peristiwa..
si tangan tembem sedang berduka
yang mungkin melukai hidup selamanya..

bersyukurlah kita..
tangan kita masih ada..
semoga ALLAH slalu menjaganya..

:)

T.T

puisi 24: Katakan "Kita Kecewa"..

denting jam berbisik lirih..
temani aku yang sedang sedih..

kuulang lagi peristiwa hari ini..
ya..
kecewaku dibuatmu..
kecewa kita dibuatmu..
dan mungkin kecewa kau pada dirimu..

entah..
kapan saat itu terakhir kau kenal Dia..
Dia sang Maha Pencipta..
Yang membuat segalanya..

mungkin 5 tahun sudah kita tak bersama..
kau disana..
kita disini..
yang masih menunggumu hingga kini..

ingin ku dengar sejuta berita indah darimu
yang istimewa..
tapi bukan itu..
malah justru kau buat
kita kecewa..

ingin katakan..
"ya.. kita kecewa"

sungguh..

tak tau lagi harus gimana..
hanya doa yang bisa..

semoga kau sadar akan semua..
kita ada untukmu..

berat mungkin bagimu..
tapi doa ku untukmu slalu..

Puisi 23 : Hilangnya 3 Kekasihku..

Kasih..
Inginku menangis..
mengenangmu..

Sayang..
Rinduku tak terbendung padamu..

Cinta..
Hidupku..
Hidupmu..
Satu..

Satu yang tak kulupa..
Kau hadir mungkin tak bersama..
Tapi kenapa kau tega lakukan ini semua??
Hilang tanpa ijin dari ku sayang..
Hilang bersama dalam satu waktu
Yang mungkin akan mengganggu hidupku..
Sementara waktu..

Hilangnya 3 kekasihku.
dalam satu waktu..
Selain keluarga, pacar dan sahabat teman setiaku
Yang menjadi Kekasih pertamaku

Hilanglah sudah..
Kekasihku yang kedua..
HPku tercinta..
Kekasihku ketiga..
Motorku yang luka luka..
Dan mungkin tak kan temani lagi aku bekerja..
Kekasihku keempat..
Kontak relasi kerjaan dan teman yang tak sempat ku backup..

Ya ALLAH..
Ampunilah dosaku..
Aku khilaf..
Dan aku mencoba ikhlas..
Inilah sentilan darimu..
Yang mungkin bagiku ujian baru..

Jangan lagi kau ambil kekasihku yang lain..
Cukup satu waktu itu.
Hilangnya 3 kekasihku..



09.09.09

Puisi 22 : Ujian Berat Angka 9 (09.09.09)

09.09.09
..........


tapak tangan itu
menampar hatiku yang dalam..
luka..
sakit...
perih..

tendangan demam itu melukai
tubuhku..
yang sudah penuh dengan luka..

saat angka 8 itu berubah ke 9..
hati ini semakin luka..
tubuh ini semakin sakit..

sudah dekat..
pikirku..

diuji lagi lagi diuji.
berat..
sungguh..

lepaslah
angka 9..
pergilah angka 9..
aku benci kamu..

aku benci dengan pilihan
di angka 9..
tak inginku temui kau ..
pergi sudah!!
bebas sana!!
lepaskan aku..

jangan kau ikat lagi
sakitnya hati ini..
ku takkan lagi ulangi kesalahan
yang pernah kulakukan..

hanya untuk dirimu..
hanya kamu..

bukan untuk 9 angin
yang mampir di hari dingin..

Puisi 21: Setengah Isi Setengah Kosong

"yours?" i asked
"now,, yours!!" he said

Inginku ucap "really?" dalam hati..
Ya..
Sebuah buku motivasi
Untukku..
Agar dapat berpotensi
Memacu motivasi diri
dan meredam gelisah hati..

Terimakasih sayang..
Setengah isi setengah kosong..
Tak mongkin hanya sebuah omong kosong..

Aku percaya..
Yang kau beri begitu sempurna..
dan semua ini tanpa balas rasa..

Puisi 20: Jangan Hilang Lagi..

Aku..
Lelaki biasa..
Cinta bagiku hanya..
hanya..
sebuah kata yang membuatku
tak dapat berkata-kata..

Kau tahu?
aku benci dengan ini..
Kesalahan yang mungkin akan terulang lagi..
terulang lagi..
dan lagi..

Kasih, Jangan tinggalkan aku dikota ini..
sendiri..
Jangan buat aku sakit lagi..
dan lagi..
Tolong..
Kumohon jangan hilang lagi..
jangan buat aku sendiri lagi..
karena kekasihku tlah pergi..

Tolong..
Kumohon..
Jangan hilang lagi..

puisi 19 : 3 Kasihku Untukmu Ibu

"Ibu kuat karenamu, nak!"
kata-kata yang buat peluh mata ini jatuh tak kuasa

Ibu..
Inginku ucap keningmu..
Untuk katakan
"I love you"

Selalu kukenang dalam hatiku
Saat kau katakan tanpa ragu
"Percayalah Rencana Allah selalu indah."
"Kemas Musibah menjadi Anugrah."
"Semua adalah ujian yang terindah."

3 Kalimat yang buat jiwaku sehat
Hanya dirimu ibu
yang buatku kuat
Hanya 3 kasihku untukmu
ibu.. ibu.. ibu..

puisi 18 = Jejak Angka 21

Prak.. Prak..
Angka itu bergulir lagi
Prak..Prak..
Lagi lagi muncul lagi

21..
Abad di mana aku telah beranjak dewasa
saat aku mulai mengenal arti cinta..
dan saat aku merasa ada..
21..
haha.. itulah bioskop favoritku
yang selalu jadi tempat kita bertemu..
21..
inginku ulang lagi..
bermain kartu remi 21 bersamamu sahabatku..

tapi jangan ..
jangan jadikan 21 hari burukku..
sebuah memori pahit dalam jejak angka 21ku..

angka 21..
hanya kenangan
bagai rumah tanpa pondasi
yang buat roboh hidupku..

jangan lagi 21..
hilanglah sana
lenyap sudah
jejak angka 21..

puisi 17 : Teruntuk ibuku.. (renungan)

Cobalah untuk mengingat
Segala apa yg kita perbuat
Dari kita beranjak baligh
Hingga sekarang
Ingatlah keluarga kita
Ibu…ialah yang mengandung kita
Bundalah yang melahirkan kita
Mamalah yang membesarkan kita

Ibu yang selalu menemaniku
Dikala kita sedang sedih
Mama selalu menasihati
Di waktu kita punya masalah
Bunda sebagai curahan hati
Saat kita sedang jatuh cinta,patah hati
Dan problem dengan teman atau pelajaran

Bunda, jikalau aku besar nanti
Aku ingin kau masih disampingku
Mengantarku saat wisuda
Mendampingiku saat bersanding
Dan menimang cucumu nantii…

Ibu,aku teringat saat aku sakit
Engkau selalu merawatku dan menjagaku
Namun jika engkau sakit
Aku hanya membantu bila engkau menyuruh
Itupun…sering aku lupakan
Nasihatmu sering aku tanggalkan
Dan…aku acuhkan
Bu…dengan apakah aku harus membalas seluruh kebaikanmu
Dengan uangkah,atau dengan rumah mewah?
Dengan kasih sayangkah? Ah…kasih sayangmu
Tak sebanding dengan kasih sayangku padamu ibu…

Mama maafkan anakmu ini
Yang selalu membantahmu
Yang selalu acuh tak acuh padamu
Aku tahu bila engkau memarahiku itupun demi kebaikanku
Supaya aku tak malas lagi
Agar aku tak menunda nunda waktu beribadah
Dan aku tak bolos lagi
Tapi itu itu semua bagiku hanya sepihan angin yang tak tahu arah kemana
Dalam hatiku aku dendam
Ma…aku tak mau jika engkau tak berada di sampingku
Aku ingin ingin bermanja didepanmu ma…
Namun jika engkau tak lagi disisiku
Tak lagi yang dapat memanjakanku
Siapakah nanti teman curhatku?
Siapakah nanti yang memarahiku?
Dan siapakah nanti yang akan sering menasihatiku?
Siapa ma?????
Memang tak akan tergantikan olehmu siapa siapa

Ibu… maafkan aku
Bunda … maafkan saya
Mama … maafkan kami
Anakmu yang tak dapat membalas kasih sayangmu
Atas segala Kasih sayangmu padaku
Yang tak terhingga sepanjang masa

puisi 16 : Panggilan Haji (untukmu eyang kakung)

PANGGILAN HAJI
Delapan puluh tahun sudah eyang rengkuh kehidupan ini
Suka dan duka menghias hidup eyang tiap hari
Lahir satu demi satu, anak , cucu dan cicit
Eyang didik dan pelihara untuk selalu bersyukur
Eyang ajarkan untuk senantiasa tidak lupa beribadah kepada Allah Azza wajalla
Eyang Kakung
Dalam pinta dan do`a eyang tiap malam
Eyang rindukan untuk menyempurnakan rukun Islam
Eyang rindukan untuk menjadi tamu Allah di masjidil haram
Allah selalu mendengar jeritan dan do`a hamba-Nya
Insya Allah eyang segera penuhi panggilan-Nya
Untuk mengunjungi baitullah nan suci
Baitullah nan agung
Eyang dipilih oleh Allah menjadi tamu terhormat

لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك لبيك

ان الحمد و النعمت لك و الملك لا شريك لك
Aku datang memenuhi panggilan-mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, akau datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni`mat dan segenapuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu
Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah allohu akbar
Insya Allah kami akan mengikuti langkah dan jejak eyang kakung
Kami semua ingin menjadi tamu Allah
Kami hanya dapat berdo`a
Semoga eyang kakung menjadi haji mabrur
Karena tidak ada balasan haji yang mabrur kecuali surga
Do`a kami selalu menyertaimu
Amin ya rabbal alamin


Persembahan dari anak, cucu dan cicit

puisi 15 : TERSENYUM KEMBALI

Kulihat awan hitam
Menghalangi pancaran wajahnya
Tak biasa…
Sang bulan elak memandangmu
Bintangpun enggan terangi malam
Mungkin ada yang ingin kau ungkapkan…
Kau tak terlihat seperti biasa…
Berdiam mendura
Apakah gerangan yang menyiksa hatimu?
Kau tak biasa, tak biasa…
Penuh tawa, canda, selalu ceria
Lepaskan, bebaskan semua
Beban yang ada
Ku ingin melihatmu tersenyum kembali
Ku akan selalu bersamamu…
Tersenyumlah…
Ku ingin melihatmu tersenyum
Dalam senyummu tersimpan manismu
Ku bukan penyair puisi
Ku bukanlah peri penghibur hati
Namun…
Ku hanya sahabat hati
Yang ingin melihatmu tersenyum kembali…

puisi 14 : Tercekik Dalam Senyuman Psikopat (buat para koruptor)

Air mataku tergenang dalam amgkuk kegelisahan
Kerangkeng dan kurung jelmakan kenyataan yang kian pudar
Peras darahku, remuk tulangku, kubur jasadku bersama kebanggaanmu
Dengarlah suara detak jantung nuraniku
Mencari makna hidup tanpa asa
Mencari falsafah kemerdekaan tanpa nyata
Diriku rindu akan mimpi
Damai nan abadi
Kumandang nyaring di depan istanamu
Namun sayang suara merduku bagai gonggongan anjing
Yang masuk dalam telinga kotor penjahat hidup sepertimu
Perjuanganku bagai nyamuk ganas yang siap menggigitmu
Sentilan jarimu membawaku jatuh dalam jurang mimpi burukku
Tangan terikat, geraham terkunci
Aku tak lebih baik dari seorang bandit
Diseret di depan penguasa bumi
Dengan telanjang dada tercekik dalam senyuman
Bisakah aku bertahan?
Termakan dalam ancaman kekuasaan hitam
Berjuang! berjuang! dapatkan kemerdekaan!
Tak sanggup aku, tak tahan aku tatap wajah wajah penuh kegalauan
Manusia tanpa kesalahan
Terkatup mulut mulut peradaban, melecut, merobek jiwa perlahan
Inginku bertahan, inginku melawan
Walau harus bergulung debu, walau harus bernafas pasir kerikil
Jahatmu, sadismu
Lebih dari dukun A.S , jagal Ryan psikopat sungguhan
Jahatmu, sadismu
Bagai psikopat tak bersukma
Tampuk wajah tak berdaya merangkak panasnya pasir dunia
Tercekik dalam senyuman psikopat tak bersukma
Ku memang bukan penyair puisi
Ku memang bukan pahlawan sejati
Namun kuhanya pejuang hati
Yang inginkan hak untuk dimiliki

Puisi 13: Kita Untuk Mereka.. (untuk korban Narkoba)

Perjuangan kita lalui bersama
Tuk capai harapan, asa, dan cita
Kini semua di depan mata
Namun sgalanya hancur sia-sia
Kusaksikan tubuh kecilnya
Menyusut, pucat, tak bercahaya
Kurasakan perubahan sikapnya
Marah, malas, tak beragama
Tak sadarkah kawan?
Waktumu terbuang percuma
Tak sadarkah sobat?
Salah jalan tuk capai kesenangan
Mengapa harus narkotika?
Mengapa harus psikotropika?
Teganya kau jerumuskan sahabatku!
Teganya kau rusak impian kawanku!
Tak hanya anak keluarga berantakan
Tak hanya dekat dengan dunia hitam
Kau rasuki mereka
Dari kota sampai desa
Kau pengaruhi mereka
Dari anak hingga dewasa
Jangan menyerah kawan
Yakinlah kau bukan sampah
Jangan sedih sobat
Kita tetap bersahabat
Mereka seperti kita
Makhluk tuhan yang berasa
Kita seperti mereka
Karna kita untuk mereka


didedikasikan untuk pengguna narkoba

Puisi 12 : Monster Mimpiku.. X)

larut sudah ..
sepi..
sunyi
dingin
......

tertidurku dalam pelukan bulan
hangat..
tersadarku dalam dunia mimpi
yang maya..

jangan..
tolong
jangan..
......

hanya itu yang terngiang
dalam bangunku..
tertawaku sehentak tangis
hatiku..

sempatku temukan dirimu dalam
sosok ...
beda,,,
monster pikirku..
hanya kau yang berdiri
tak mati...
namun luka...

kupikir lagi kuingat lagi..
tapi dia perang tanpa lawan..
lucu...
luka-luka tanpa perlawanan..

jangan..
jangan..
tolong
.....

jangan sampai dia luka,,
walau hanya di monster mimpiku..

X)

puisi 11= Doaku dalam Ramadhan-Mu..

Ya Robb..
Dalam RamadhanMu..
kuberserah diri..
telah kurasakan damai indah kasihmu..
lepas dari segala nafsu duniawi
yang telah melenakan diriku
dan menghanyutkanku dalam ketidaksadaran

syukurku..
kupanjatkan..
doaku..
kuhaturkan..

Hanya padaMu Ya Allah
Hanya padaMu Ya Allah
Hanya padaMu Ya Allah

berikan kami anugrah
bimbing kami..
tuntun kami..
kembali padaMu
kembali dalam jalanMu

kusadari
akhirnya
diri ini penuh dosa..
kuharapkan ampunan dariMu
Ya Robb..

Hanya padaMu..
berikan kami ampunan
keberkahan
dan kesabaran..

Doaku dalam RamadhanMu
izinkan aku menikmati program besarMu
Puasa dan tarawih Ramadhan..
izinkan aku menikmati diskon Ramadhan
Pahala yang berlipat ganda..
izinkan aku mendapatkan doorpriseMu
malam Lailatulqadar..

Amin
Amin
Ya Robbalalamin