BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 21 Juli 2009

puisi 4 = keluarga retorika jiwa

dari sudut pandangku menatap mereka
tak dapat lagi kuungkap kata kata
dari intrinsik jiwaku bersamanya
tanganku menari menulis sajak sederhana

kucari cari..
kupikir pikir...
kutemukan nilai nilai pada mereka
kurakit lagi..
kurajut lagi...
kurangkum dalam sebuah memori

setelah otakku berdiskusi
tanganku berteriak ingin presentasi
dalam notulen kertas ini
kutulis sebuah opini

keluargaku tercinta..
telah melukiskan catatan kaki
kadang senang, kadang perih
namun semua terjejak dalam hati

hanya sebuah essai mini
yang dapat kutuliskan bagai resensi

keluarga..
mereka adalah segalanya..
mereka sepenggal jiwa..
mereka yang buatku merasa ada..

dengan argumen yang tak terhingga
bagai lampiran daftar pustaka
aku rela berikan semua hidupku untuk mereka
bagian dari retorika jiwa

hanya puisi
dan sajak kata
bukan lagi
sandiwara drama

hatiku ingin berbicara
"Ya Robbi, aku bersyukur mempunyai keluarga yang terbaik untukku."
jiwaku teriak beretorika
"Ya ALLAH.. lindungilah, satukanlah keluargaku, hingga ujung waktuku.."

biarkanlah aku yang meninggalkan mereka
jangan biarkan mereka meninggalkan aku
berikanlah yang terbaik untuk mereka
jangan berikan kegelapan dalam cahaya keluarga

merajut memori
yang terukir dalam hati