BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 10 September 2009

puisi 14 : Tercekik Dalam Senyuman Psikopat (buat para koruptor)

Air mataku tergenang dalam amgkuk kegelisahan
Kerangkeng dan kurung jelmakan kenyataan yang kian pudar
Peras darahku, remuk tulangku, kubur jasadku bersama kebanggaanmu
Dengarlah suara detak jantung nuraniku
Mencari makna hidup tanpa asa
Mencari falsafah kemerdekaan tanpa nyata
Diriku rindu akan mimpi
Damai nan abadi
Kumandang nyaring di depan istanamu
Namun sayang suara merduku bagai gonggongan anjing
Yang masuk dalam telinga kotor penjahat hidup sepertimu
Perjuanganku bagai nyamuk ganas yang siap menggigitmu
Sentilan jarimu membawaku jatuh dalam jurang mimpi burukku
Tangan terikat, geraham terkunci
Aku tak lebih baik dari seorang bandit
Diseret di depan penguasa bumi
Dengan telanjang dada tercekik dalam senyuman
Bisakah aku bertahan?
Termakan dalam ancaman kekuasaan hitam
Berjuang! berjuang! dapatkan kemerdekaan!
Tak sanggup aku, tak tahan aku tatap wajah wajah penuh kegalauan
Manusia tanpa kesalahan
Terkatup mulut mulut peradaban, melecut, merobek jiwa perlahan
Inginku bertahan, inginku melawan
Walau harus bergulung debu, walau harus bernafas pasir kerikil
Jahatmu, sadismu
Lebih dari dukun A.S , jagal Ryan psikopat sungguhan
Jahatmu, sadismu
Bagai psikopat tak bersukma
Tampuk wajah tak berdaya merangkak panasnya pasir dunia
Tercekik dalam senyuman psikopat tak bersukma
Ku memang bukan penyair puisi
Ku memang bukan pahlawan sejati
Namun kuhanya pejuang hati
Yang inginkan hak untuk dimiliki

0 komentar: