Cobalah untuk mengingat
Segala apa yg kita perbuat
Dari kita beranjak baligh
Hingga sekarang
Ingatlah keluarga kita
Ibu…ialah yang mengandung kita
Bundalah yang melahirkan kita
Mamalah yang membesarkan kita
Ibu yang selalu menemaniku
Dikala kita sedang sedih
Mama selalu menasihati
Di waktu kita punya masalah
Bunda sebagai curahan hati
Saat kita sedang jatuh cinta,patah hati
Dan problem dengan teman atau pelajaran
Bunda, jikalau aku besar nanti
Aku ingin kau masih disampingku
Mengantarku saat wisuda
Mendampingiku saat bersanding
Dan menimang cucumu nantii…
Ibu,aku teringat saat aku sakit
Engkau selalu merawatku dan menjagaku
Namun jika engkau sakit
Aku hanya membantu bila engkau menyuruh
Itupun…sering aku lupakan
Nasihatmu sering aku tanggalkan
Dan…aku acuhkan
Bu…dengan apakah aku harus membalas seluruh kebaikanmu
Dengan uangkah,atau dengan rumah mewah?
Dengan kasih sayangkah? Ah…kasih sayangmu
Tak sebanding dengan kasih sayangku padamu ibu…
Mama maafkan anakmu ini
Yang selalu membantahmu
Yang selalu acuh tak acuh padamu
Aku tahu bila engkau memarahiku itupun demi kebaikanku
Supaya aku tak malas lagi
Agar aku tak menunda nunda waktu beribadah
Dan aku tak bolos lagi
Tapi itu itu semua bagiku hanya sepihan angin yang tak tahu arah kemana
Dalam hatiku aku dendam
Ma…aku tak mau jika engkau tak berada di sampingku
Aku ingin ingin bermanja didepanmu ma…
Namun jika engkau tak lagi disisiku
Tak lagi yang dapat memanjakanku
Siapakah nanti teman curhatku?
Siapakah nanti yang memarahiku?
Dan siapakah nanti yang akan sering menasihatiku?
Siapa ma?????
Memang tak akan tergantikan olehmu siapa siapa
Ibu… maafkan aku
Bunda … maafkan saya
Mama … maafkan kami
Anakmu yang tak dapat membalas kasih sayangmu
Atas segala Kasih sayangmu padaku
Yang tak terhingga sepanjang masa
Kamis, 10 September 2009
puisi 17 : Teruntuk ibuku.. (renungan)
Diposting oleh Moeth_Moury di 06.22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar