BERKACA PADA MONALISA SMILE
by Mutiara Hikma Mahendradatta Full on Saturday, January 2, 2010 at 8:26am
BERKACA PADA MONALISA SMILE
: mutiara hikma mahendradatta asyhari
Setelah chapter pertama selesai, mungkin kau akan bertanya Tanya apa yang kemudian terjadi dengan Bintang dan Aku? Haha.
Aku hanya tersenyum dan berkata biarlah aku yang tau. Aku mengakui segala kesalahanku. Dan Jokerpun berkata padaku “Aku salut padamu, karena kau berani mengakui kesalahanmu di depan umum. Bukankah itu berat? Biasanya orang akan menutupi segala kesalahan dan mengumbar kebaikannya. Sedangkan kau justru memperlihatkan kesalahanmu.”
Aku sendiri tak tau mengapa jari jariku ini mengalir begitu saja dan aku hanya terpaku menatap hasil tulisan itu.
Sudahlah lupakan chapter satu yang telah usai jangan bahas hal yang tak perlu dibahas lagi.
Sudah 1 bulan mungkin aku tak menulis dan memutuskan untuk berhenti menulis. Kau tau apa yang mendasari aku memutuskan tak menulis lagi? Ya, sempat aku tuliskan di status akun ku aku berhenti menulis. Karena apa? Ntah apa yang membuatku demikian. Aku telah menulis dan menulis namun tak ada lagi yang ingin ku publiskan. Aku takut akan terjadi hal demikian lagi. Traumakah aku akan chapter 1 itu? Iya mungkin. Yang membuatku trauma justru karena banyak orang yang menanyai aku kisah itu. Dan beberapa orang justru kontroversi antara membelaku dan menyalahkan aku. Sungguh ternyata berat ya menulis itu pikirku. Siap dikritik dan siap dengan kontroversi. Aku bingung dengan tulisan joker yang selalu kontroversi, apakah dia juga merasakan hal yang sama? Tapi mengapa dia terlihat sangat santai? Apa hanya luar saja? Apakah di dalam hati joker juga gundah seperti apa yang kurasakan? Mungkin tidak, dia lebih dewasa dari aku. Dan Joker lebih berpengalaman dalam hal ini. Tak hanya itu, semenjak itu aku menulis beberapa tulisan yang notabene menurutku itu sangat buruk. “E” mungkin nilai yang tepat untuk tulisanku saat ini. Aku tak tau lagi apa dan apa yang akan kulakukan setelah aku kehilangan krisis kepercayaan diri.
Krisis kepercayaan diri. Mungkin itu lebih tepat untuk menggambarkan sosok Mona sekarang. Mona yang kehilangan senyum Monalisanya. Ya, aku gundah,Bung! Aku tak bisa menulis lagi! Bahkan gitarku pun terus menerus menyanyikan lagu kesedihan. Apa yang aku gundahkan aku pun tak tau, rasanya aku tak bisa apa-apa. Monalisa yang dulu tak ada lagi. Suaraku, musikku, gambarku bahkan tulisanku sekalipun tidak bernilai apa-apa.
Hanya tombol backspace, delete, yang selalu aku gunakan sekarang. Hanya penghapus, kertas ganti yang aku pakai, dan hanya accord accord dengan lagu slow kesedihan yang mendiami musik hatiku.
Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mampu menghibur dan menutupi kesedihanku saat ini.
Tapi aku mencoba berkaca pada monalisa smile.. dia.. sosok yang bijaksana.. Dia terus tersenyum meskipun matanya menyiratkan kesedihan.. Monalisa yang terus memperjuangkan emansipasi wanita untuk dapat bekerja.. seorang wanita karier sejati.. itulah yang membuatnya menjadi hebat.. walau terus diguncang masalah dan tantangan Monalisa tetap teguh dan kuat hingga semuanya menjadi sempurna meski tak sesuai dengan yang ia rencanakan untuk membuat murid-muridnya menjadi wanita karier semua. Namun dibalik itu Monalisa sadar bahwa pekerjaan ibu rumah tangga bukan hal buruk.. bahkan sesuatu yang sangat istimewa. Itulah yang membuat pikiran Monalisa terbuka.. ia mampu menerima dan ia yakin bahwa semuanya sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa..
Aku berkaca pada monalisa smile.. yang terus tersenyum dalam kondisi apapun. Terus berusaha dan tak pantang menyerah walau harus di hadapkan dalam krisis identitas dan hilangnya kepercayaan diri..
Ya, aku akan berusaha menjadi seorang Monalisa .. Monalisa Smile.. dan akupun percaya dirimu akan termotivasi dengan Monalis Smile.. semangat kawan! Jangan terlarut dalam kesedihan.. saatnya bangkit dan tunjukkan siapakah diri kita sebenarnya..
Buat target dan rencana matang di tahun baru ini.. dengan jiwa baru… semangat baru! :D
regrads,
_andromeda kanginan_
mutiara hikma mahendradatta asyhari
Sabtu, 25 September 2010
BERKACA PADA MONALISA SMILE
Diposting oleh Moeth_Moury di 22.20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar