BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 25 September 2010

Curahan Hati 4 Tahun Kekaguman Sang Monalisa (about the behel boy) Bagian ke 2 . "PARADIGMA YANG SALAH"

Curahan Hati 4 Tahun Kekaguman Sang Monalisa (about the behel boy) Bagian ke 2 . "PARADIGMA YANG SALAH"

by Mutiara Hikma Mahendradatta Full on Tuesday, December 15, 2009 at 7:19am
Curahan Hati 4 Tahun Kekaguman Sang Monalisa (about the behel boy) Bagian ke 2 . "PARADIGMA YANG SALAH"

Diary Mona,
Semenjak kutuliskan Curahan Hati 4 Tahun Kekaguman Sang Monalisa (about the behel boy) bagian 1.. kira-kira sudah 20 an orang yang menanyakan siapakah di balik tokoh Bintang.
"Mon, Siapa Bintang? Anak Mana? Kayak gimana sih? Hebat Banget ya? Cakep?" ya... pertanyaan itu yang terus keluar masuk telingaku. Sungguh tragis pikirku..
Haha.. Ternyata tak hanya aku, banyak para remaja yang terjebak dalam paradigma yang sama denganku.
Kekaguman mungkin menurut mereka adalah suatu hal yang identik dengan skill seseorang. Iya kah?
Ah kau terlalu panjang. Lantas dengan hal itu apa yang kau ambil ? Motivasi berkreasi ? Menjadikan dirimu menjadi sepertinya ? Ya.. Kau tepat jika kau mengambil positif dari hal itu.. Tapi.. Kau tahu? Kau melihat ke atas kawan.. Kau akan mengerti setelah kau melakukannya..
Coba bayangkan jika suatu saat Bintang terjatuh dari segalanya. Dan dia tak menjadi apa-apa. Akankah Mona tetap mengagumi bintang? haha.. Itu karena sebuah kesalahan paradigma..
Kau tau Bintang? aku akan lebih dan lebih mengagumimu jika kau mengagumi ALLAH dari segala apapun. dan aku tersadar jikalau aku kini akan Mengagumi diri-Nya yang menciptakan seorang sepertimu.. Allahu Akbar.. sungguh ALLAH Maha Segala-Nya..
Dan satu lagi.. Sungguh indah dan lebih indah jika kau selalu mengingatNya.. Tak tersibukkan dengan urusan duniawi yang terus membuat namaMu melambung tinggi. Apakah kau tersadar berapa kali status mu tentang kesibukanmu? tentang dimana kamu? dan ungkapan-ungkapan bahasamu? coba bandingkan dengan status kecintaanMu padaNya..adakah? mungkin ada.. berapa? ya.. akupun terslentik dengan hal ini.. dan akupun juga terbodohi oleh urusan duniawi dan tergila-gila pada penghargaan ataupun pujian.. Bintang, aku tau kau begitu fasih nan indah melambungkan ayat-ayat sucinya? tapi apakah kau juga tetap fasih dalam penerapan? Tengoklah ayat suci ALLAH (At-Takaatsur : 1) dan kau akan mengerti..
Aku hanya ingin keangkuhanku ataupun dirimu tak berbuah menjadi air mata..
Ya, mungkin hanya sebuah hal kecil yang mungkin tak penting bagimu. Ku tau kau terlalu sibuk. sibuk dengan urusan duniamu. Tapi kau tahu Menghargai waktu dan menepati sebuah janji itu sangat utama.. Jangan kau pandang sebelah mata seorang tua yang berbadan gemuk, hitam garang dengan pakaian ala kadar yang jauh levelnya di bawahmu lalu dengan seenaknya kau lupakan janji bertemu dengannya atau setidaknya memberi kabar tentang kepentinganmu di sela-sela kesibukanmu sebelum dia jenuh menunggumu? Disiplin adalah langkah kesetiaan. Bagaimana kau bisa setia jika menghargai waktu saja kau tidak bisa? Kau sadar? Kau tak lebih baik dari dia Bintang?
Bahkan aku percaya ketika namamu melambung di area perdebatan kau mungkin tak lebih pandai berdebat dari dia yang mungkin kau anggap sebelah mata. Kau mau mencoba? Dan aku ingin menyaksikannya..
Satu hal lagi.. Duniaku dan duniamu mungkin beda dan mungkin juga sama..
kata-kata "ASU! BAJINGAN! SYETAN!" itu mungkin sangat asing ditelingamu.. kau mungkin merasakan jijiknya kata itu.. Akupun begitu sungguh.. Mungkin kita sama dulu..
Tapi coba ketika kau tahu dan mendalami mengapa mereka katakan hal itu.. mencoba melihat kehidupan di bawahmu.. Merasakan dan berada di dalamnya.. Indah sungguh..
Coba kau masuk ke dalam duniaku sehari dua hari saja. Kau akan mengerti arti hidup yang sesungguhnya.. Dan kau akan lebih banyak mendapatkan ilmu kehidupan di sini dibanding di negeri orang.. aku dapat menjaminyya. Silahkan kau buktikan jikalau kau mau..
Kami di sini menerimamu dengan lapang.. Mengajakmu dengan kerendahan hati dan kami sangat mengagumi keindahan yang kau miliki..
Bintang.. Mungkin ini akan sedikit menohok atau bahkan menampar keras wajahmu.. Atau pikiranku tentangmu salah besar.. Aku memohon maaf jika aku salah membaca dirimu..
Seperti yang kau lakukan padaku.. Kau ingin aku menjadi penulis profesional bukan?
Ya.. Aku mencobanya. tak hanya melihat dari titik indahmu saja.. karena kini aku mencoba membuka mataku oleh titik bekumu..
Dan aku percaya ku akan tetap dan terus mengagumimu karena suatu hal.. Aku yakin kau dewasa , kau mampu dan sanggup menerima sebuah kritikan untuk menuju lebih baik menjalani sebuah kebenaran..
Inilah paradigma kekaguman yang kudapatkan..
Karena kemewahan, kepandaian dan segalanya adalah milik SANG MALIK!
Terimakasih,
Aku mendapat banyak pelajaran dari semua hal ini.
Pelajaran tentang kehidupan sangat sangat berarti.

regrads,
_Andromeda Kanginan_

0 komentar: